PAMEKASAN, sekitarjatim.com– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan mencatat capaian baru dengan menggelar panen perdana telur ayam kampung pada Rabu, 22 Oktober 2025. Sebanyak 50 butir telur berhasil dipanen dari 100 ekor ayam kampung yang mulai dibudidayakan sejak pertengahan Oktober.
Kegiatan ini merupakan hasil pengelolaan Balai Latihan Kerja (BLK) Lapas Narkotika Pamekasan di bawah koordinasi Plh. Kasi Giatja, Mohammad Ali Akbar. Menurutnya, inisiatif tersebut berawal dari meningkatnya permintaan telur ayam kampung di masyarakat.
“Telur ayam kampung memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain digunakan sebagai bahan konsumsi rumah tangga, banyak juga dimanfaatkan sebagai campuran minuman jamu oleh para penjual jamu tradisional. Karena itu, kami berinisiatif membudidayakan ayam petelur agar dapat menghasilkan produk yang bernilai jual dan bisa menjadi salah satu bentuk kegiatan produktif bagi warga binaan,” ujar Mohammad Ali Akbar.
Ali Akbar menambahkan, hasil panen akan dipasarkan kepada pengepul serta toko jamu di wilayah Pamekasan dan sekitarnya. Program ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi sekaligus memberikan keterampilan baru bagi warga binaan sebagai bekal saat kembali ke masyarakat.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Kusnan, mengapresiasi langkah inovatif jajaran petugas dan warga binaan yang telah mengembangkan program tersebut.
“Panen perdana ini menjadi bukti nyata bahwa warga binaan tidak hanya dibina secara mental dan spiritual, tetapi juga dibekali kemampuan kerja yang produktif. Kegiatan budidaya ayam petelur ini sejalan dengan salah satu dari 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, yaitu dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. Kami berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan agar bisa memberikan manfaat bagi lembaga, warga binaan, dan masyarakat luas,” tutur Kalapas Kusnan.
Melalui panen perdana ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan mempertegas komitmennya dalam mendorong program pembinaan kemandirian warga binaan sekaligus berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah.(*)






