Menelisik Ulang Mahasiswa Psikologi Masa Kini

  • Bagikan
gambar ilustrasi dalam artikel 'menelisik ulang mahasiswa psikologi masa kini' sekitarjatim.com
Foto: Ilustrasi mahasiswa psikologi (phinterest/@clubsolutionsmagzine)

SekitarJatim.com – Menjadi mahasiswa merupakan sebuah privilege yang luar biasa bagi kita yang saat ini sedang duduk di bangku perkuliahan, tentu saja. Bagaimana tidak, kita sebagai mahasiswa Indonesia merupakan 35% pemuda Indonesia yang merasakan bangku perkuliahan. Artinya, pemuda seumuran kita yang merasakan bangku perkuliahan jauh lebih sedikit daripada yang tidak berkuliah. Hal ini, patut kita syukuri.

Akhir-akhir ini banyak artikel yang mengulas terkait jurusan favorit atau diminati banyak calon mahasiswa baru di berbagai kampus. Apalagi kalau bukan psikologi, kalau tidak percaya silahkan cek sendiri di Google. Beberapa waktu yang lalu, banyak film yang menampilkan aktor utamanya juga sedang kuliah di jurusan Psikologi kalau tidak begitu sebagai lulusan Psikologi. Salah satu contoh film “Layangan Putus” dimana tokoh utama yang berselingkuh dengan tokoh ketiga yaitu Lidya yang diperankan oleh Anya Geraldine saat itu berprofesi sebagai Psikolog Anak dalam film tersebut.  

Mahasiswa psikologi saat ini adalah kelompok yang menarik untuk dikritisi, mengingat peran penting yang mereka mainkan dalam memahami dan mengembangkan ilmu psikologi. Namun, seperti halnya dengan kelompok mahasiswa lainnya, ada beberapa aspek yang dapat dikritik terkait dengan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam disiplin ilmu ini. Dalam hal ini, beberapa masalah yang umum ditemui dalam kalangan mahasiswa psikologi. Ini adalah kritik sebagai refleksi.

Pertama-tama, ada kecenderungan bagi beberapa mahasiswa psikologi untuk mengabaikan aspek teoritis dalam disiplin ilmu ini. Banyak mahasiswa cenderung lebih tertarik pada aplikasi praktis psikologi, seperti konseling atau terapi, daripada mempelajari teori dan konsep dasar yang mendasari ilmu ini.

Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar psikologi, yang sangat penting untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip yang lebih kompleks di bidang ini. Sebagai contoh. Mereka ingin instan menerapkan keilmuan praktik psikologi tanpa mempelajari teori dasarnya. Seperti, saya ingin membaca kepribadian seseorang. Namun yang dibaca hanya buku “Cara cepat membaca kepribadian seseorang” langsung buku praktiknya, bukan konsep teori dasarnya seperti psikoanalisis, behavioristik, dan humanisme.

BACA JUGA:  Apakah Tuhan juga Berbahasa Arab Selayaknya Al-Qur’an?

Selanjutnya, meskipun pelajaran yang disampaikan dalam program studi psikologi melibatkan banyak metode penelitian, ada kecenderungan bagi beberapa mahasiswa untuk mengabaikan atau kurang tertarik pada aspek penelitian. Mereka mungkin lebih suka fokus pada mata kuliah praktis atau klinis yang tidak terlalu menekankan metode ilmiah. Padahal, kemampuan untuk memahami dan melakukan penelitian yang baik sangat penting dalam pengembangan ilmu psikologi. Tanpa pemahaman yang kuat tentang metode penelitian, mahasiswa akan kesulitan menerapkan pendekatan ilmiah yang diperlukan untuk menguji teori dan mengembangkan pengetahuan baru. 

Hal ini terbukti ketika teman-teman mendapatkan mata kuliah metode penelitian, banyak yang pusing, ngeluh gak paham-paham dan lain sebagainya karena harapannya juga sebagian mahasiswa kuliah di psikologi tidak bertemu dengan matakuliah angka. Eh tiba-tiba tetap saja ketemu dengan mata kuliah statistik dan metode penelitian kuantitatif. Padahal metode penelitian merupakan sebuah organ vital dalam sebuah ilmu pengetahuan.

Selain itu, beberapa mahasiswa psikologi tampaknya kurang terlibat secara aktif dalam eksplorasi topik atau isu-isu kontemporer dalam psikologi. Mereka mungkin lebih memilih untuk mempelajari materi yang diberikan dalam program studi tanpa melakukan inisiatif tambahan untuk membaca atau mencari tahu tentang penemuan terbaru atau debat-debat yang sedang berlangsung dalam disiplin ini. Akibatnya, mereka mungkin kehilangan pemahaman yang lebih luas tentang perkembangan terkini dalam psikologi dan kemajuan yang sedang dibuat dalam penelitian dan praktik.

Selanjutnya, seiring dengan perkembangan teknologi, ada kecenderungan bagi beberapa mahasiswa psikologi untuk mengandalkan terlalu banyak pada sumber informasi daring, seperti blog atau artikel online yang tidak selalu terverifikasi secara akademik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya kekritisan dalam menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh, serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya menggunakan sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diverifikasi dalam studi akademik. Penting bagi mahasiswa psikologi untuk memperkuat kemampuan kritis mereka dan mengembangkan keahlian dalam mencari sumber-sumber yang dapat dipercaya.

BACA JUGA:  Wali Kota Malang Imbau Mahasiswa Tidak Resah atas Insiden Pembunuhan yang Terjadi

Terakhir, beberapa mahasiswa psikologi mungkin kurang menghargai pentingnya etika dalam praktik psikologi. Mereka mungkin belum sepenuhnya memahami pentingnya kerahasiaan, integritas, dan tanggung jawab profesional dalam bekerja dengan individu yang mempercayakan masalah pribadi mereka kepada mereka. Kehadiran pelatihan etika yang solid dalam kurikulum pendidikan psikologi adalah penting untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman yang kuat tentang standar etika yang berlaku dalam praktik psikologi. 

Hal ini banyak kita lihat, alat tes psikologi yang sudah tersebar luas di internet. Ini oknumnya siapa lagi kalau bukan orang psikologi yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa psikologi-pun juga aneh. Banyak yang ngambil alat tes dari internet yang sifatnya illegal. Padahal mereka juga belajar terkait dengan kode etik psikologi. Intinya mereka yang punya, mereka pula yang memakai, dan mereka pula yang membocorkan.

Paragraf terakhir sebagai benang merah, meskipun ada banyak mahasiswa psikologi yang terlibat dan berdedikasi, ada beberapa masalah yang dapat dikritik terkait dengan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam disiplin ilmu ini. Penting bagi mahasiswa psikologi untuk menghargai pentingnya aspek teoritis, penelitian, perkembangan terkini, kekritisan informasi, dan etika dalam praktik psikologi. Dengan melakukan ini, mereka akan mampu mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu psikologi dan menjadi praktisi yang lebih kompeten dan bertanggung jawab di masa depan.

_____
*Penulis merupakan Mahasiswa Pasca Sarjana psikologi UIN Maliki Malang

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *