Pemkab Pamekasan Gelar Pasar Tani untuk Dongkrak Harga Hasil Panen

  • Bagikan
Pemkab Pamekasan Gelar Pasar Tani untuk Dongkrak Harga Hasil Panen

PAMEKASAN, SekitarJatim.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengadakan kegiatan pasar tani bertajuk “Galak” di kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pakong pada Rabu (26/2/2025).

Pasar tani Galak ini menjadi wadah penjualan hasil panen petani lokal, seperti tomat, bawang merah, mentimun, singkong, sayur-mayur, dan produk pertanian lainnya.

Penjabat (Plt) Kepala DKPP Pamekasan, Ir. Indah Kurnia Sulistiorini, menyebutkan bahwa sejumlah komoditas pertanian dari warga memiliki nilai ekonomi tinggi, di antaranya tomat, cabai rawit, cabai besar, durian, dan jagung.

Diselenggarakannya pasar tani ini bertujuan untuk memangkas rantai distribusi yang terlalu panjang antara petani dan konsumen. Dengan begitu, harga jual produk pertanian menjadi lebih menguntungkan bagi para petani.

BACA JUGA:  MK Putuskan Sistem Pemilu 2024, Pahami Penjelasannya di sini!

“Kami fasilitasi pasar tani ini agar produsen atau petani bisa bertemu langsung dengan konsumen yang ingin membeli produk segar. Ke depan, kegiatan ini akan kami dorong untuk bisa merambah ke wilayah kota,” ujar Indah saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Pj Bupati Pamekasan, Masrukin, menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini menjadi sarana efektif bagi petani untuk menjual hasil panennya dengan harga yang layak. Ia juga menekankan bahwa kualitas hasil pertanian dari Kecamatan Pakong tidak kalah saing dengan produk dari luar Madura.

“Ini adalah bagian dari tindak lanjut program DKPP. Pasar tani Galak ini menjadi media pemasaran sekaligus alat evaluasi terhadap program kerja kelompok tani,” jelasnya.

BACA JUGA:  BMI dan Sahabat Ganjar Optimis Menangkan Ganjar Pranowo di Kabupaten Malang

Ia menambahkan bahwa meningkatkan nilai jual hasil pertanian sangat berkaitan erat dengan strategi pemasaran yang tepat. Ia mencontohkan durian khas Pegantenan yang dikenal dengan sebutan durian kasur, tetapi belum memiliki branding yang kuat.

“Durian kasur dari Pegantenan ini seharusnya bisa menjadi ikon, karena kualitasnya setara dengan produk luar. Hanya saja, perlu dibranding agar dikenal luas,” tambahnya.

Dari pantauan di lokasi acara, terdapat sekitar 30 stan yang menawarkan beragam produk seperti sayuran, buah-buahan, pupuk, serta aneka olahan hasil pertanian lokal.**

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *