Berhentikan KH Marzuqi Mustamar dari Ketua PWNU Jatim, PBNU dapat Karangan Bunga Bertulis Kritikan Pedas

  • Bagikan
Berhentikan KH Marzuqi Mustamar dari Ketua PWNU Jatim, PBNU dapat Karangan Bunga Bertuliskan Kritikan Pedas
Foto: Karangan bunga bertuliskan kritikan pedas terhadap PBNU berjejer di sebelah utara PWNU Jatim (istimewa)

SURABAYA, SekitarJatim.com – Usai diberhentikannya KH Marzuqi Mustamar dari Ketua PWNU Jatim,  Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dipenuhi karangan bunga berisikan kekecewaan terhadap tindakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ada sebanyak delapan karangan bunga yang berjejer di sebelah utara PWNU Jatim pas di pintu masuk dikutip dari tvonenews.com, Minggu (31/12/2023).

Siswanto sebagai pengirim karangan bunga mengaku tidak tahu siapa saja yang memesan karangan bunga tersebut, ia mengatakan dirinya hanya bertugas mengirimkan ke alamat kantor PWNU Jawa Timur.

BACA JUGA:  PBNU Akan Gelar Rapat Guna Memutuskan Pengganti KH Marzuqi Sebagai Ketua PWNU Jatim

“Masalah kiriman ini kan sudah tertera di papannya. Dari siapa-siapanya saya tidak tahu. Terima order, kirim gitu aja,” ucapnya sesudah meletakkan karang bunga yang dikirimnya.

Terdapat bermacam tulisan yang berisi kritikan pedas untuk PBNU di setiap karangan bunga itu dari berbagai sumber.

“Turut prihatin atas matinya Budaya Tabayyun di NU akibat pemecatan Ketua PWNU Jatim #savePWNUJatim,” kata Nahdliyin Bersatu Umat Maju, sumber yang tertera di papan karangan bunga. “

Jangan biarkan NU ditangan Badut,” dari NU Garis Lurus.

BACA JUGA:  Polres Pamekasan Beserta Jajarannya Gencar sosialisasi Penerimaan Bakomsus

“Di NU itu mengabdi bukan tempat cari uang,” dari Wong NU Mbeling. “Selamatkan NU dari orang2 munafiq,” dari Kaukus Muda Nahdlatul Ulama (KMNU).

“Jangan jadikan NU tunggangan untuk meraup keuntungan,” sumber Nahdliyin Cerdas Bersatu.

“Turut prihatin dan berduka atas pemecatan KH. Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim akibat matinya budaya tabayun di NU. #saveKHMarzukiMustamar,” perkumpulan pergerakan warga NU.

“Yahya dan Ipul biang kehancuran PBNU,” dari NU Ndeso.(*/red)***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *