PAMEKASAN, SekitarJatim.com – Jumat pagi ini, dunia terasa hening bagi Tokoh asal Madura, Mahfud MD yang kehilangan ibunya, Siti Khadijah. Kepergian almarhumah usai salat subuh menghadap Sang Khalik meninggalkan duka mendalam, namun juga penuh dengan doa dan kenangan yang abadi.
“Bu, kepergianmu menghadap Sang Khalik ba’da subuh pada Jumat pagi ini mengagetkan anakmu. Tentu saya menangis, tetapi terus berdoa dan membaca surat Yasin untukmu, surat dalam Qur’an yang engkau hafal dan selalu baca,” tulis Mahfud MD dalam Instagramnya dengan penuh haru.
Sosok Siti Khadijah, yang disebut sebagai ibu yang hebat, dikenang karena selalu membimbing dan menyinari kehidupan keluarga dengan kesederhanaan dan kejujuran. Namun, kenangan ini juga menyimpan cerita-cerita kecil yang penuh cinta.
“Engkau pernah tidak jujur kepada saya, Bu. Ketika saya sakit, engkau duduk di tepi tempat tidurku sampai tengah malam. Saat ditanya, ‘Apa Ibu tidak mengantuk? Tidak capek?’ Engkau menjawab, ‘Tidak, Nak, saya tidak capek,’ sambil mengompres dahiku dengan handuk hangat. Padahal saya tahu, engkau capek dan mengantuk,” kenangnya.
Pengorbanan seorang ibu yang begitu besar juga diceritakan Mahfud dengan penuh emosi. Kala mantan Menkopolhukam itu hendak melanjutkan pendidikan, sang ibu dengan rela hati menjual perhiasannya demi masa depan anaknya.
“Ketika aku akan melanjutkan sekolah ke kota, engkau jual perhiasanmu, gelang dan kalungmu, untuk biaya sekolah dan kostku. Engkau bilang, ‘Ini untuk biaya sekolahmu, rajinlah belajar, jangan lupa salatmu.’”
Di akhir kalimatnya, Mahfud MD melepas sang ibu dengan doa tulus dan penuh cinta, memohon agar pertemuannya dengan sang ayah, Abah Mahmudin, menjadi kebahagiaan abadi di alam sana.
“Selamat jalan Ibu, kami tak akan terlalu lama menangisi kepergianmu, tetapi kami akan terus mengenangmu dan berdoa untuk kebaikanmu di sana. Salam kepada ayahku, Abah Mahmudin, yang sudah lama menunggumu di sana,” tutupnya.
Siti Khadijah, yang nama dan kehidupannya mencerminkan kesederhanaan dan ketulusan, kini telah kembali ke pangkuan Sang Khalik. Doa dan cinta dari anak-anak dan cucunya akan terus mengiringi langkahnya di alam keabadian.***