Nelayan Hilang Dua Hari di Laut Pamekasan Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Prenduan

  • Bagikan
Nelayan Hilang Dua Hari di Laut Pamekasan Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Prenduan

PAMEKASAN, SekitarJatim.com – Seorang nelayan asal Dusun Biyan Barat, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang selama dua hari saat melaut. Korban, bernama Muh. Fahral (55), ditemukan dalam kondisi mengambang di perairan Prenduan, Kabupaten Sumenep, Madura, Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 12.10 WIB.

Kapolsek Larangan, IPTU Suyanto, menjelaskan bahwa jasad korban ditemukan oleh tim SAR gabungan pada hari kedua pencarian, tak jauh dari lokasi perahu miliknya yang lebih dahulu ditemukan sehari sebelumnya.

“Jenazah ditemukan di koordinat 7°10’38” Lintang Selatan dan 113°39’41” Bujur Timur, sekitar tiga meter dari posisi perahu korban,” ujar IPTU Suyanto, Jumat (30/5/2025).

Tim SAR gabungan, yang terdiri dari personel kepolisian, TNI, BPBD, dan warga setempat, mulai melakukan pencarian sejak pukul 07.30 WIB. Sekitar pukul 12.40 WIB, jenazah berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah duka di Pamekasan untuk proses penanganan lebih lanjut.

BACA JUGA:  Sertijab 23 PJU dan Kapolres di Polda Jatim, Termasuk Kapolres Pamekasan

Pihak keluarga menyatakan menerima musibah tersebut dan menolak dilakukan autopsi maupun pemeriksaan medis lanjutan terhadap jenazah.

Sebelumnya, pada Rabu (28/5/2025), Muh. Fahral diketahui berangkat seorang diri menggunakan perahu kecil untuk menjaring rajungan di perairan sekitar Kaduara Barat sekitar pukul 04.30 WIB. Namun pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB, seorang nelayan lain menemukan perahu korban dengan kondisi mesin masih menyala, tetapi korban serta alat tangkap jenis jaring sarkak yang biasa digunakan tidak ditemukan.

BACA JUGA:  Menteri ESDM Tinjau Tambang Nikel GAG di Raja Ampat, Operasi Sementara Dihentikan

“Perahu dalam kondisi hidup, tetapi korban tidak berada di atasnya. Itu yang menjadi dasar kami melakukan pencarian bersama nelayan lain,” ungkap Suyanto.

Hingga pukul 15.00 WIB di hari yang sama, pencarian masih belum membuahkan hasil. Perahu korban kemudian ditarik ke tepi pantai oleh nelayan sekitar sambil menunggu tindak lanjut dari aparat dan tim SAR.

Setelah dilakukan pencarian lanjutan keesokan harinya, jenazah korban akhirnya ditemukan mengambang tak jauh dari titik terakhir perahu tersebut diamankan.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa peristiwa ini murni kecelakaan laut dan mengimbau para nelayan untuk selalu memperhatikan keselamatan saat melaut, terutama ketika berangkat sendiri tanpa rekan.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *